Knowledge management adalah suatu proses tentang mengarsipkan tulisan, memodifikasi atau menyusun dan membagi-bagi pengetahuan ke khalayak. Empat tujuan utama dari manajemen pengetahuan termasuk di dalamnya pembuatan tempat penyimpanan pengetahuan, mengakses pengetahuan dan memperbaiki, serta peningkatan lingkungan pengetahuan dan manajemen pengetahuan sebagai suatu aset (Davenport dan Prusak, 1998).
Turban dan Aronson (2001) menggambarkan suatu perspektif yang lebih luas pada siklus manajemen pengetahuan, yakni sebagai berikut.
“…the first, an organization must create knowledge which can be done in many ways such as problem solving, observing, experimenting, and learning from experiences. Second, an organization must capture knowledge or extract tacit knowledge from various sources such as written articles, conversations, and practices.
Third, both explicit and tacit knowledge must be collated, organized, and presented in a usable format for easy access and dissemination. This process is called refining knowledge. Fourth, an organization must create knowledge repository or store knowledge in an accurate, up-to-date, consistent, and identical manner. Fifth, knowledge must be managed. The essence of this process is to keep knowledge current and verify its relevancy and accuracy. Lastly, knowledge management cannot be accomplished if knowledge itself is not shared. Traditional channels e.g., newsletters and memorandums and online channels via Internet and corporate intranets e.g., blogs, emails and Web boards can be made available to disseminate knowledge.”
- Hal pertama yang harus dilakukan oleh satu organisasi membuat pengetahuan dengan banyak cara seperti pemecahan masalah, pengamatan, mengadakan percobaan dan belajar dari pengalaman.
- Kedua, satu organisasi harus menangkap pengetahuan atau ekstrak tacit knowledge dari berbagai sumber seperti artikel-artikel yang tertulis, percakapan dan praktik.
- Ketiga, eksplisit dan tacit knowledge harus dibandingkan, terorganisir dan diperkenalkan pada suatu bentuk yang dapat dipakai agar mudah dalam pengaksesan dan sharing pengetahuan. Proses ini disebut pengetahuan penyulingan (refining knowledge).
- Keempat, satu organisasi harus membuat tempat penyimpanan pengetahuan dalam satu penyimpanan yang akurat, terbaru, konsisten dan cara serupa.
- Kelima, pengetahuan harus diatur. Inti sari dari proses ini adalah untuk menyimpan dan memelihara arus pengetahuan dan memverifikasi kaitan dan ketelitiannya.
Akhirnya, manajemen pengetahuan tidak bisa tercapai jika pengetahuan sendiri tidak dibagi bersama (sharing). Salah satu sarana untuk melakukan sharing knowledge tersebut dilakukan dengan online via internet, blogs, email dan web dapat disediakan untuk sharing knowledge tersebut.
Knowledge yang dimaksud dalam hal ini adalah sebagai berikut.
- Explicit Knowledge adalah pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar (cetak maupun elektronik) dan bisa sebagai bahan pembelajaran (reference) untuk orang lain. Dari contoh di atas, ketika seorang member milis memberi solusi dari buku, maka sebenarnya itu adalah bentuk explicit knowledge.
- Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang berbentuk know-how, pengalaman, skill, pemahaman, maupun rules of thumb. Ketika seorang member milis menjawab berdasarkan pengalaman dia, hasil searching secara sengaja atau tidak sengaja mendapat solusi misalnya, itu semua adalah tacit knowledge.
Weblog merupakan suatu alat yang bermanfaat untuk manajemen pengetahuan di dalam pendidikan sebagai proses manajemen pengetahuan. Tabel di berikut ini menandai adanya fitur blog yang bermanfaat untuk manajemen pengetahuan (knowledge management).
No. |
Knowledge Management Process |
Blogs as Knowledge Management Tool |
1. |
Creating knowledge |
Writing blogs to express knowledge |
2. |
Capturing knowledge |
Reading blog contents and mining |
3. |
Refining knowledge |
Categorizing blogs and mapping blog |
4. |
Storing knowledge |
Archiving blogs as knowledge repository |
5. |
Managing knowledge |
Arranging blog contents into categories |
6. |
Disseminating knowledge |
Posting personal or professional blogs |
Keterangan:
1) Creating knowledge, ditunjukkan dengan menulis atau mempostingkan tulisan di blog untuk mengekspresikan sejauh mana pengetahuan siswa dalam menerima pelajaran.
2) Capturing knowledge, sejauhmana menangkap isi materi dan menyimpulkan pembelajaran dengan membaca posting tulisan di blog.
3) Refining knowledge, menyuling pengetahuan dengan mengkatagorikan arsip blog dan mapping atau memetakan blog.
4) Storing knowledge, mengeposkan pengetahuan dengan mengarsipkan isi materi pembelajaran dalam katagori blog.
5) Managing knowledge, memenej dan mengorganisasi pengetahuan dengan mengatur isi materi kedalam katagori.
6) Disseminating knowledge, membagi pengetahuan secara cuma-cuma ke dalam postingan atau tulisan yang diarsipkan pribadi sebagai pengetahuan pribadi penulis.